-->

Petani Wajib Tahu: Cara Mudah Ajukan KUR Pertanian dengan Bunga Rendah


PETANI MILENIAL - 
Sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Lebih dari 30% penduduk bekerja di bidang ini, tetapi sebagian besar masih menghadapi kendala modal. Pemerintah menghadirkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian sebagai salah satu jalan keluar. Program ini tidak hanya menyediakan akses pembiayaan dengan bunga rendah, tetapi juga dilengkapi dengan penjaminan dari lembaga resmi agar petani lebih mudah memperoleh kredit.

Artikel ini membahas tuntas apa itu penjaminan KUR, bagaimana mekanismenya, manfaat bagi petani, hingga strategi mengakses KUR pertanian agar usaha semakin berkembang.


Apa Itu Kredit Usaha Rakyat (KUR)?

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pembiayaan pemerintah yang ditujukan untuk UMKM, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. KUR memiliki ciri utama berupa bunga rendah, tenor panjang, dan dukungan penjaminan dari pemerintah melalui lembaga penjamin.

Karakteristik KUR Pertanian:

  • Bunga rendah: 6% per tahun (bahkan kadang disubsidi lebih rendah).

  • Plafon fleksibel: mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 500 juta tergantung jenis KUR.

  • Dijamin pemerintah: melalui lembaga penjamin seperti Askrindo dan Jamkrindo.

  • Fokus sektor produktif: pertanian, perikanan, kehutanan, serta peternakan.

Dengan skema ini, petani yang biasanya sulit mendapat pinjaman bank karena minim agunan bisa lebih mudah mengakses modal.


Apa Itu Penjaminan KUR Pertanian?

Banyak petani tidak memiliki aset besar untuk dijadikan jaminan kredit. Di sinilah fungsi penjaminan KUR. Lembaga penjamin (seperti Jamkrindo dan Askrindo) akan menjamin sebagian risiko kredit macet dari debitur.

Mekanisme Penjaminan:

  1. Petani mengajukan KUR ke bank penyalur (misalnya BRI, BNI, Mandiri, atau Bank Daerah).

  2. Bank menilai kelayakan usaha, termasuk potensi produksi.

  3. Jika petani dianggap layak, bank menyalurkan kredit dan mendaftarkan penjaminan ke lembaga penjamin.

  4. Apabila di kemudian hari terjadi gagal bayar karena force majeure (misalnya gagal panen), sebagian risiko ditanggung lembaga penjamin.

Manfaat Penjaminan:

  • Mengurangi kekhawatiran bank dalam menyalurkan kredit.

  • Membuka peluang lebih luas bagi petani kecil yang tidak punya aset besar.

  • Memberi rasa aman pada petani karena risiko dibagi bersama pemerintah.


Manfaat KUR Pertanian bagi Petani

1. Modal Usaha Lebih Mudah

Petani bisa membeli benih, pupuk, pakan, alat pertanian, hingga menyewa lahan tanpa harus menggadaikan aset berharga.

2. Bunga Rendah dan Ringan

Bunga KUR lebih rendah dibanding pinjaman komersial, sehingga cicilan tidak terlalu membebani.

3. Peningkatan Produktivitas

Dengan modal cukup, petani bisa meningkatkan luas tanam, menggunakan teknologi modern, dan hasil panen meningkat.

4. Perlindungan dari Risiko

Karena ada penjaminan, petani lebih tenang jika menghadapi kendala alam seperti banjir atau hama.

5. Akses ke Pasar dan Ekosistem

Program KUR sering dikaitkan dengan kemitraan, misalnya petani sayur bermitra dengan supermarket atau petani padi dengan Bulog.


Data Terkini KUR Pertanian 2025

Menurut data Kementerian Koordinator Perekonomian (Agustus 2025):

  • Total penyaluran KUR sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan mencapai Rp 35,78 triliun.

  • Jumlah penerima manfaat mencapai 650 ribu debitur.

  • Mayoritas penyaluran berasal dari BRI, disusul BNI, Mandiri, dan bank pembangunan daerah.

Angka ini menunjukkan betapa pentingnya KUR bagi keberlangsungan sektor pangan nasional.


Jenis-Jenis KUR yang Bisa Diakses Petani

1. KUR Mikro Pertanian

  • Plafon: maksimal Rp 50 juta per debitur.

  • Cocok untuk: petani kecil, kelompok tani, dan usaha perorangan.

2. KUR Kecil

  • Plafon: Rp 50 juta – Rp 500 juta.

  • Cocok untuk: koperasi tani, peternak skala menengah, usaha pengolahan hasil pertanian.

3. KUR Khusus Pertanian

  • Plafon lebih besar dengan pola kelompok (cluster).

  • Cocok untuk: usaha pertanian modern seperti greenhouse, perkebunan skala besar, atau peternakan sapi perah.


Tantangan dalam Penyaluran KUR Pertanian

Meskipun program ini sangat membantu, ada beberapa kendala yang masih ditemui:

  1. Minim Literasi Keuangan
    Banyak petani belum paham cara mengajukan kredit, mengatur arus kas, dan menyusun laporan sederhana.

  2. Risiko Gagal Panen
    Faktor iklim, hama, dan bencana alam membuat bank masih berhati-hati.

  3. Distribusi Tidak Merata
    Penyaluran KUR masih banyak terpusat di Jawa, sementara petani di daerah timur masih sulit mengakses.

  4. Ketergantungan pada Subsidi
    Tanpa subsidi bunga dari pemerintah, KUR bisa menjadi kurang menarik bagi petani.


Cara Mengajukan KUR Pertanian

Persyaratan Umum:

  • WNI dengan usaha produktif di sektor pertanian.

  • Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan (kecuali program khusus).

  • Tidak sedang menerima kredit komersial lain.

  • Dokumen: KTP, KK, surat keterangan usaha dari desa/dinas pertanian.

Langkah Pengajuan:

  1. Datangi bank penyalur (BRI, BNI, Mandiri, atau BPD).

  2. Konsultasikan kebutuhan modal.

  3. Isi formulir aplikasi dan lampirkan dokumen.

  4. Bank melakukan survei lapangan.

  5. Jika disetujui, kredit disalurkan dan otomatis dijamin oleh lembaga penjamin.


Strategi Agar Pengajuan KUR Disetujui

  • Bergabung dalam Kelompok Tani → lebih dipercaya bank.

  • Punya catatan usaha → meski sederhana, tunjukkan bukti produksi dan penjualan.

  • Gunakan dana sesuai tujuan → jangan alihkan untuk konsumsi.

  • Jalin komunikasi dengan penyuluh pertanian → mereka sering jadi penghubung ke bank.


Dampak KUR Pertanian terhadap Ekonomi Nasional

  • Meningkatkan ketahanan pangan karena petani lebih produktif.

  • Menciptakan lapangan kerja di pedesaan.

  • Mendorong hilirisasi lewat usaha pengolahan hasil pertanian.

  • Mengurangi kemiskinan karena akses modal terbuka lebar.


Prospek KUR Pertanian ke Depan

Pemerintah menargetkan KUR terus ditingkatkan, dengan fokus pada:

  • Digitalisasi akses: pengajuan bisa dilakukan lewat aplikasi online.

  • Integrasi dengan asuransi pertanian: agar risiko gagal panen lebih terkendali.

  • Peningkatan plafon untuk usaha pertanian modern.

  • Kolaborasi dengan swasta: menjadikan KUR sebagai pintu masuk kemitraan bisnis.

LihatTutupKomentar